[OneSpace] You Got Married, I Got Affair!!!

“Huaaa….”

Narin menerobos masuk ke rumah Hyora sambil menangis -tanpa air mata- kencang, membuat Hyora yang sedang santai menonton terlonjak kaget.

“Ya!! Neo waegure??”

Narin menolak menjawab, ia mengambil posisi tepat disamping Hyora dan menjadikan bahu Hyora sebagai sandaran tempatnya menangis.

“Yeonng, ada apa??” tanya Hyora lagi. “Ya!! bicara yang jelas. Kau habis menonton drama lagi??”

Narin menggeleng, masih menangis kencang.

“Kau tak bisa mengerjakan tugasmu?? Si Gogi rusak lagi?? Kau lapar??”

Narin menggeleng-geleng, tangisannya semakin kencang.

“Jadi apa??” tanya Hyora frustasi.

“Lee Donghae pabo!!” isak Narin disela-sela rengekannya.

Hyora mengerutkan keningnya, “Lee Donghae?? Ada apa dengannya??”

“Huaaaaaa… Dia selingkuh onnie. Dia mau ikut blind dates!! ”

Hyora kemudian menjentikkan jarinya, mengerti. “Ahh,, tentang itu!! Tabahkan hatimu ya sayangku…” ucap Hyora sampil menepuk-nepuk kepala Narin.

Narin mengangkat kepalanya, memicingkan matanya menatap Hyora, “Kenapa kau tenang saja onnie?? Apa kau kira si Myeolchi tidak ikut??”

Hyora hanya tersenyum setengah hati, “Aku tau dia ikut. Tapi tak apa. Itu kan hanya untuk acara.” jawab Hyora santai. “Lagipula dia kan hanya ikut blind dates saja. Tidak seperti alienmu itu!!”

“Memangnya Hae-hae kenapa??”

“Kau tidak tau?? Awalnya mereka akan ikut blind dates, lalu nanti dari mereka berempat, pasangan yang paling disukai penonton akan dipilih ikut acara We Got Married juga seperti Teukie oppa.” jelas Hyora.

“Aku baru dengar tentang itu.”

“Dan kau tau Yeongg??” Hyora memberikan evil smirk-nya pada Narin. “Kandidat terbesar yang dipilih penonton ya alien jelekmu itu..”

Narin terbelalak, tak sadar mulutnya terbuka lebar, “Jjinjja-ya onnie??”

“Eung.. Dan kau tau siapa calon waife-nya??”

Narin kembali menggeleng, “Nuguya??”

“Eunso, yang ikut Oh My School, yang dekat banget sama Minho itu..”

Narin menatap Hyora hopeless, “Yang cantik sekali itu onnie??”

“Eung..”

“Huaaaaaaa……” Narin kembali menangis membuat Hyora yang tadi pergi mengambil minum, buru-buru berlari mendekati dongsaengnya yang sedang galau itu.

“Ya ya ya!!! Sudahlah. Jangan menangis lagi. Memalukan.”

Narin kembali menatap Hyora, “Lalu apa bedanya dengan Eunhyuk oppa?? Bukankah dia juga punya kesempatan terpilih?? Kenapa onnie tenang-tenang saja??”

Hyora menaikkan sudut bibirnya, mencibir. “Tch-tampang seperti itu mana cocok ikut acara We Got Married. Beda dengan alienmu yang punya tampang romantis alias playboy itu. Mereka kan butuhnya suasana yang romantis dan penuh skinship.”

Narin hanya bisa merengut mendengarnya.

“Lagipula, kalaupun dia terpilih, aku tidak akan membiarkan dia tahu kalau aku cemburu. Itu bisa menjatuhkan harga diriku.” lanjut Hyora sambil mengibaskan rambutnya agar terlihat dramatis.

“Geurae!! Aku juga tidak mau dia tahu. Bisa-bisa dia melonjak kesenangan..” Narin pun bangkit dari sofa dengan wajah penuh tekad membara sambil mengepalkan tangannya. “Tch- Lee Donghae, lihat saja. Aku tidak akan cemburu padamu!!”

***

Donghae masuk ke rumah Narin sambil membawa bungkusan berisi beberapa botol susu strawberry dan strawberry cake kesukaan gadis-nya itu. Ia tak habis pikir kenapa gadis itu bisa sangat menyukai segala hal yang berhubungan dengan strawberry. Namun wajah Eunhyuk yang melintas di pikirannya membuatnya kesal. ‘Tch-dia kan suka strawberry karena si Eunhyuk’.

Donghae muncul di ruang tamu dan mendapati Hyora yang sedang sibuk memasak di dapur -sepertinya ia dan Narin sepakat makan malam bersama- dan Narin yang sedang sibuk menatapi Hyun Bin-nya. Entah sudah keberapa ratus kalinya gadis itu memutar ulang dvd Secret Garden-nya. Bahkan Donghae yang hanya melihat sekilas saja sampai bosan.

“Rin-rin ku….” panggil Donghae mencoba mengalihkan perhatian Narin, namun gadis itu tak bergeming sedikit pun.

“Yeonng, aku bawa strawberry cake kesukaanmu…” coba Donghae lagi. Ia sedikit heran, biasanya gadis itu langsung tahu kalau ia membawa strawberry cake dari baunya. Dan Narin pasti langsung menyambutnya dengan senyuman terlebar yang gadis itu punya, namun ini bahkan menoleh saja tidak.

Donghae melirik Hyora yang ternyata sejak tadi memperhatikan, dengan pandangan bertanya, namun Hyora hanya mengangkat bahunya singkat dan kembali dengan kesibukannya. Wajahnya terlihat sama tidak enaknya dengan wajah Narin.

“Yeonng!!!” panggil Donghae sedikit keras.

Narin berbalik dengan akting yang sangat payah, berpura-pura terkejut, “Oh, annyeong!!!” lalu kembali berbalik menatapi Hyun Bin-nya, dengan wajah datar tanpa merasa bersalah sedikit pun.

Donghae pun bangkit dan berjalan mendekati televisi dan sekali tekan ‘ppats’ televisi langsung mati, meninggalkan hanya layar hitam.

“Yaa!! Apa yang kau lakukan?? Apa kau tidak lihat aku sedang menonton??” amuk Narin.

“Apa kau tidak lihat aku datang??” amuk Donghae balik.

“Lalu apa setiap kau datang aku harus mematikan tv??”

“Tidak. Tapi setiap aku datang kau harus menyambutku.”

“Bukankah aku sudah melakukannya??” balas Narin keras.

“Hanya mengucapkan ‘annyeong’ lalu kembali menonton itu bukan menyambut namanya!!”

“Lalu ap—-“

“YAA!!” teriak Hyora menghentikan pertengkaran tidak penting antara Donghae dan Narin. “Berhenti berteriak!! Apa kalian pikir di dunia hanya tinggal kalian berdua??!!!”

Narin mencibir sementara Donghae mendengus sebal. Donghae pun menghela nafas, kemudian beringsut mendekati Narin.

“Yeoong, ada apa??” tanya Donghae lembut.

“Tidak ada!!” jawab Narin ketus.

Donghae memandangi gadis-nya itu lama. Wajahnya masam dan terlihat kesal. Hal apa yang mungkin membuatnya seperti itu. Apa mungkin….

“Ahh, aku tahu. Kau sedang cemburu kan??” Donghae tersenyum lebar, sepertinya ia sudah bisa menebak apa masalah yang membuat Narin tidak memperdulikannya.

Narin mencibir, “Tch- apa yang harus kucemburukan??”

“Kau pasti sudah melihat berita kan??” tebak Donghae. “Kau pasti cemburu karena aku akan ikut acara We Got Married kan??”

“Kau mau ikut We Got Married?? Terserah. Aku tidak akan cemburu. Tak ada yang perlu dicemburukan dari hal itu.”

Donghae menaikkan sudut bibirnya. “Aku tahu kau cemburu. Kelihatan dari wajahmu. Lagipula mana mungkin kau tidak cemburu. Acara itu kan pasti penuh dengan skinship..”

Narin meneguk ludah, buru-buru ia mengubah ekspresinya, tak ingin Donghae tahu kalau ia sedang cemburu berat, “Chukaee… acaramu pasti akan menyenangkan. Penuh cinta, penuh skinship dan pasti sangat romantis. Aku doakan semoga acaramu sukses besar.” Ia bertepuk tangan setengah hati.

“Ya ya ya!!! Bukan itu maksudku.” Ucap Donghae cepat-cepat. ”Seharusnya kan kau cemburu padaku.Orang lain pasti akan sangat cemburu kalau kekasihnya dekat dengan wanita lain, walaupun itu hanya untuk sebuah acara tv”

“Tapi aku tidak.”

“Apa kau yakin kau tidak akan cemburu??” goda Donghae.

“Tidak.” balas Narin tegas.

Donghae tersenyum evil, menggoda Narin adalah kesenangannya. “Pasti nanti kami akan disuruh tinggal di satu rumah..”

“Oh, semoga kau bisa membayar tagihan rumahnya..” ucap Narin datar.

“Lalu nanti kami pasti di suruh berjalan-jalan ke suatu tempat dan menginap disana..”

“Kudoakan semoga kau bisa menyetir dengan benar..”

“Pasti nanti akan ada kiss scene-nya..” tambah Donghae lagi.

“Selamat kalau begitu!!!”

“Apa kau tidak tahu siapa yang akan jadi waife ku nanti??”

Narin mendengus, “Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu.”

“Namanya Eun So.” Lanjut Donghae pura-pura tidak memperhatikan wajah Narin yang sudah memerah. “Kau pasti kenal dia. Dia pernah satu acara dengan Minho. Dan kau tahu, Minho bilang dia menyukai Eun So. Orangnya sangat lembut, pendiam dan baik hati.”

Donghae melirik Narin yang sudah panas dingin, “Dia juga sangat cantik..” tambahnya.

Narin menatap Donghae, pelipisnya bergerak-gerak dan air mukanya berubah sampai akhirnya.. “Huaaaaaaaaaaa……..”

Hyora yang mendengar tangisan Narin, buru-buru berlari dari dapur, “Ya!!! Ada apa lagi?? Yeong, apa lagi sekarang??”

Narin menunjuk-nunjuk Donghae, “Onnie, dia tega sekali. Dia bilang kalau Eun So-ssi itu sangat cantik. Dan katanya mereka akan kiss scene- Huaaaa… Aku cemburu! Huaaaa…. Lee Donghae pabo…”

Hyora menghembuskan nafasnya, lelah, lalu berbalik menatap Donghae marah. “Lee Donghae. Kenapa kau membuatnya menangis lagi hah?? Apa kau tidak tahu berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk mendiamkannya karena menangisimu??” amuk Hyora.

“Kau kan sudah tahu kalau dia pasti cemburu, kenapa mesti menggodanya seperti itu. Dan bagaimana bisa kau memuji-muji gadis lain di depan kekasihmu sendiri?? Tidak sensitif sekali!!” tambah Hyora lagi.

Donghae melotot mendengar amukan Hyora. “Arrasso, mianhae. Keundae, neo Lee Hyora, siapa yang memberimu izin membentakku?? Apa kau lupa kalau aku ini lebih tua darimu. Apa si Lee Hyukjae itu membuatnya jadi tidak tahu sopan santun??”

Hyora mencibir pada Donghae, “Lupakan..” Ia mengibaskan tangannya dan beralih pada Narin, “Yeong, berhenti menangis, apa kau tidak ingat apa yang kukatakan tadi pagi??”

Narin mengangkat kepalanya, menunjukkan pipinya yang tidak basah karena memang ia menangis tanpa mengeluarkan air mata sama sekali. “Geurae!!” ucapnya mantap dan menatap Donghae. Tangan kanannya menunjuk pemuda itu. “You got married, I got affair!!!”

Hyora memandang Narin, sedikit terkejut, “Yeong, it’s not what I mean. You’re not serious right??”

“It’s not like what you think Onnie. I just wanna play with my friends.” Jawab Narin.

“But I don’t think it’s a good idea. How if he’s angry with you??.”

“That’s what I need!!” seringai gadis itu.

“Ya!! Jangan bicara bahasa alien di depanku. Apa yang kalian katakan?? Kalian menjelek-jelekkan ku kan??” tanya Donghae frustasi. Sejak tadi ia hanya bisa termangu melihat keduanya berbicara namun tak ada satupun yang bisa ia mengerti.

“Tch- kau kan aliennya. Kenapa kau tidak bisa bahasamu sendiri??” gumam Hyora sambil berlalu kembali ke dapur.

Donghae pun memandangi Narin meminta penjelasan.

“Kau, Lee Donghae. Terserah kau mau punya istri atau tidak. Tapi kau tidak boleh melarangku punya selingkuhan!!” ucap Narin tegas.

“MWO??” teriak Donghae.

Narin tidak memperdulikan teriakan Donghae. Ia mengambil ponselnya, menekan-nekan layarnya dan menunggu panggilannya tersambung.

“Oh, Jiyong-ah. Apa tawaranmu kemarin masih berlaku?? Eung, ke Lotte World. Tentu saja aku punya. Seluruh waktu luangku hanya untukmu!!”

“YA!! Cho Narin!!” teriak Donghae.

Gadis itu hanya mendengus pada Donghae dan kembali melanjutkan percakapannya.

“Arrasso. Aku pasti datang.. Nde, Annyeong Jiyong-ah..”

Donghae memandangi Narin dengan wajahnya yang merah padam. “Ya!! Siapa yang mengijinkanmu selingkuh dengan lelaki lain?? di depanku??”

“Bukankah kita sudah sepakat?? Kau punya istri, aku punya selingkuhan. Deal!!” Gadis itu tersenyum seakan tidak ada apa-apa.

“Aku tidak pernah bilang setuju. Apa kau mendengar kalau aku mengatakan—“

“SETUJU!!” potong Narin. “Terima kasih sudah mau setuju..”

“Ya!!! Dengarkan aku bicara!! Ya!! Cho Narin!!!” teriak Donghae lagi memanggil Narin yang berjalan menjauhinya. “Aissshh… Na Jjinjja michigetta!!!”

***

Donghae menekan speed dial nomor 7 nya dan menunggu orang diseberang sana menjawab panggilan.

“Yeonng.. Oddieya??” tanyanya saat tak lagi mendengar nada tunggu.

“Ya!! Aku sedang sibuk selingkuh. Jadi jangan menggangguku. Kembali saja pada istrimu yang sangat cantik itu. Annyeong..” TUT————–

Donghae menatapi ponselnya yang masih mengeluarkan bunyi tut panjang itu dengan tidak percaya.

“CHO NARIN!! BERANINYA KAU!!!!”

***

Cerita tak jelas. Sama tak jelasnya sama yang nulis,
Jikalau kira-kira ada yang tidak dimengerti, tolong jangan tanya saya,
karena saya juga tidak mengerti apa yang saya tulis… *tabok*

dan ini ff ini dibuat bukan untuk membuat bergalau ria
tapi justru sebagai motivasi,
‘ayo kita selingkuh!!!’ *evil is coming*

Huauaua..
And Neo, Lee Donghae…
Chukae.. dapat calon waife yg begitu cantik..
saya mau cemburu juga jadi gak bisa… -)(-

And as always
Need- Need ur Comment Please—-

Love, Love and Only HaeLove